“Budidaya Padi
Unggulan” Varietas Ciherang
Budidaya Padi Unggulan |
Indonesia merupakan negara
agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani,
sehingga sektor pertanian memegang peranan penting sebagai penyedia pangan
nasional. Upaya peningkatan produksi dan mutu tanaman padi sawah tersebut dapat
melalui cara dan dikerjakan atau budidaya dengan baik dan benar.
Kebutuhan pangan dalam
negeri semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah.
Kondisi perekonomian negara yang terpuruk dan dilanda krisis ekonomi yang
berkepanjangan merupakan cobaan berat yang harus dihadapi oleh bangsa
Indonesia. Salah satu penyebab terpuruknya perekonomian negara adalah
ketergantungan bangsa Indonesia terhadap bangsa lain dalam memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri. Oleh karena itu, sektor pertanian harus dapat meningkatkan
produksinya sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam
negeri. Salah satu program Kementrian Pertanian yaitu peningkatan produksi
beras 2 juta ton tahun 2007 dan peningkatan produksi 5 persen per tahun sampai
tahun 2009 yang perlu terus ditingkatkan dalam rangka pemantapan ketersediaan
beras yang bersumber dari produksi dalam negeri.
Swasembada beras lestari
adalah salah satu perwujudan dari kemandirian pangan dan ketahanan pangan
nasional yang merupakan salah satu tujuan dari gerakan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (RPPK). Ketahanan pangan nasional adalah merupakan
kunci dari ketahanan nasional.
Upaya peningkatan produksi
tanaman padi sawah tersebut dapat melalui cara dan dikerjakan atau budidaya
dengan baik dan benar, agar supaya dapat meningkatkan produksi dan mutu tanaman
padi sawah. Dengan demikian, tanaman padi dapat tubuh dan berkembang dengan
baik serta memperoleh hasil yang tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, tehnik
budidaya padi yang baik dan benar menjadi hal yang perlu diperhatikan yaitu
mulai dari :
1. Memilih varitas
padi unggul
Diusahakan kita
memilih bibit padi yang bersertifikat atau sudah resmi dari pemerintah. Setelah
bibit padi didapat lebih baik direndam selama satu sampai lima baru air
rendaman diganti satu hari sekali. Contoh padi yang bersertifikat : padi
ciherang
2.
Persemaian
Dalam membuat persemaian harus dipilih lokasi yang aman dari
serangan tikus dan mudah dikontrol setiap hari. Luas persemaian adalah 4
(empat) persen dari luas areal yang akan ditanami. Tanaman padi yang akan di
buat persemaian kira-kira berumur 23 sampai 26 hari dan sudah bisa ditanam di
lahan sawah.
3. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah harus sempurna, sebelum di bajak terlebih
dahulu digenangi air, sesudah di genangi air lalu dibajak dengan menggunakan
mesin pembajak sawah atau bisa juga dengan sapi/kerbau.
4.
Tanaman Padi
Jarak
tanaman diatur garis lurus dengan jarak 20 kali 20 Cm, dan tiap lubang ditanami
2 sampai 3 saja.
5. Pemupukan
Dalam budi daya padi diperlukan bermacam - macam pupuk, yaitu
pupuk : (1) Organik berfungsi untuk memperbaiki fisik kesuburan tanah; (2)
Urea/ pupuk N (niteogen) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruan dan kususnya batang, cabang, dan daun serta membantu menghijaukan
daun dengan sempurna dan dapat membantu fotosintesis; (3) SP36 berfungsi untuk
pertumbuhan akar kususnya tanaman muda dan dapat membantu asimilasi dan
pernafasan serta mempercepat pembungaan dan memasakan buah; (4) Organik Cair
atau POC digunakan untuk menambah unsur - unsur mikro dan sesuai dengan tanaman
padi; (5) KCL atau Kalium yang berfungsi untuk memperkuat tanaman agar
daun,bunga,dan buah tidak mudah gugur, juga menjadikan tanaman lebih tahan
terhadap kekeringan dan pemasakan buah.
6.
Jumlah pupuk dan waktu pemupukan.
Dalam melakukan pemupukan diperlukan cara-cara mengatur
komposisi pupuk yang benar, yaitu: (1) pemupukan pertama, pupuk Urea
100kg/hektar, SP36 100kg/hektar, waktunya diberikan 1 hari sebelum tanam; (2)
pemupukan ke 2 Urea 100kg/hektar, waktunya 15 hari sesudah tanam, dengan cara
di semprotkan; (3) pemupuken ke 3 Urea 100kg/hektar, waktunya padi berusia 45
tahun setelah tanam, dengan cara di semprotkan ke tanaman.
7.
Pemberian Air
Pemberian air tanaman harus umur 0 sampai 10 hari dan minimal
padi setinggi 5cm (genangan air), umur 10 sampai 35 hari air setinggi 10 cm,
umur 40 sampai 100 hari air setinggi 10 cm dan tanaman padi pada umur 110 hari
air dibuang atau di keringkan
8.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang perlu di waspadai adalah tikus,wereng, sundep, dan
harus diadakan pengendalian atau pemberantasan. Apabila ada serangan sebaiknya
di semprot dengan insektisida dan kalau tidak ada tidak perlu.
9.
Panen
Panen di lakukan pada saat tanaman padi sudah umur 130 hari atau
sudah 90% menguning, cara memanen dengan alat sabit kemudian alas untuk
memotong batang padi dan kemudian di tumpuk. Setelah di tumpuk padi dirontokan
dengan alat perontok yang namanya doser. Sesudah dirontokan baru dibawa pulang
dan di jemur dibawah terik matahari kalau sudah menguning dikemas dalam karung
dan terus dijual di pengepul.(Cybex.deptan)
No comments:
Post a Comment