allpollung

October 07, 2013

Petani di Humbahas mengeluhkan masih minimnya sarana dan prasarana pendukung pertanian.

allpollung
peralatan pertanian,ilustrasi
Sejumlah petani di daerah kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mengeluhkan masih minimnya sarana dan prasarana pendukung pertanian. Bahkan petani mengaku sarana dan prasarana masih menjadi persoalan yang serius dalam pengembangan perekonomian dan kesejahteraan daerah.
Para petani di Humbahas mengaku bahwa saat ini pendukung pemaksimalan pengelolaan pertanian merupakan hal yang prioritas yang dibutuhkan warga dalam pengembangan perekonomian. Contohnya penggunaan sejumlah sarana pertanian seperti, tractor dan hand tractor yang merupakan salah satu alat utama pengelolaan lahan. Selain itu, penyuluhan dan pembekalan petani dalam pengelolaan lahan juga dinilai masih sangat minim terlebih dalam pengelolaan tanaman-tanaman holtikutura.

"Saat inikan petani masih banyak yang bekerja sendiri, dan petani masih melakukan pengelolaan lahan secara otodidag tanpa ada landasan teori yang menjadi acuan. Sehingga hasil yang diperoleh dari pertanian tidak maksimal. Termasuk minimnya sarana pendukung seperti alat pertanian dan akses pertanian di daerah," terang Kepala Desa Hutapaung, Kecamatan Pollung, Budiman Lumban Gaol,di Pollung.
Budiman menjelaskan, masyarakat di Humbahas didominasi petani. Bahkan kusus untuk daerah Kecamatan Pollung sendiri masyarakat petani mencapai 80%. Sehingga kedepan legislatif harus mampu menggiring sejumlah anggaran untuk pembenahan pendukung sarana pertanian tersebut.

Sementara di Kecamatan Onan Ganjang, Kepala Desa Onan Ganjang, Mula Tua Banjarnahor mengatakan bahwa saat ini selain persoalan yang paling banyak dikeluhkan warga adalah tingginya operasional penggunaan alat-alat pertanian.

jika pemerintah mensubsidi penggunaan alat-alat pertanian maka pengelolaan lahan tidak akan membutuhkan biaya yang besar. Contohnya penggunaan traktor yang mencapai Rp 70 ribu per areal. "Selain traktor masih ada juga sejumlah kawasan dusun yang tidak dapat diakses melalu kendaraan. Padahal kawasan-kawasan tersebut potensial dalam pertanian," katanya.

Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Aduhot Simamora dalam kunjungan reses di dua kecamatan tersebut mengatakan, saat ini sejumlah anggaran provinsi secara berkala telah dikucurkan untuk pembenahan pertanian di daerah. Termasuk penyediaan sarana dan prasarana pertanian sebagaimana yang dikeluhkan warga. 

"Memang masih sangat terbatas, dan kita akan menggiring anggaran nantinya pada Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) Sumut 2013 ini," terangnya.


Selain itu mesin pengupas kopi yang dibagikan di masing-masing kelompok tani. Sementara untuk prasarana pertanian di kawasan Onnan Ganjang telah dibangun jalan usaha tani demi memperlancar pengangkutan hasil pertanian ke perkotaan. Sementara di kawasan Pollung telah disediakan sejumlah saluran irigasi untuk areal persawahan. "dan memang masih banyak yang kurang, itu akan kita perjuangan pada P-APBD ini," ujarnya. (analisadaily)

No comments:

Post a Comment