allpollung

December 27, 2013

Pesan Natal Snowden, awas anda semua di awasi.

Edward Snowden
Pembocor program mata-mata National Security Agency, Edward Snowden, memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh hilangnya privasi dalam pesan yang disiarkan di Inggris pada Hari Natal. Dalam video dua menit yang direkam di Moskow, dia berbicara tentang kekhawatiran atas pengawasan dan menarik perbandingan dengan kisah yang ditulis dalam Great Britain karya George Orwell.

"Orwell memperingatkan kita akan bahaya jenis pengumpulan informasi dengan mikrofon dan kamera video. Apa yang dicontohkan itu tak sebanding dengan apa yang terjadi hari ini," katanya.

Ia menyatakan, kini alat sadap bak berada di kantong tiap orang. "Bisa melacak kemana pun kita pergi. Pikirkan tentang apa artinya ini bagi privasi kebanyakan orang," katanya.

Pria yang kini mendapat suaka sementara dari Rusia ini menyatakan seorang anak yang lahir hari ini akan tumbuh tanpa konsepsi privasi sama sekali. "Mereka tidak akan pernah tahu apa artinya memiliki waktu pribadi untuk diri mereka sendiri, yang tidak tercatat, dan pemikiran yang tidak teranalisis. Dan itu masalah privasi. Privasi adalah apa yang memungkinkan kita untuk menentukan siapa kita dan ingin menjadi siapa kita," katanya.

Snowden menyatakan hal ini dalam acara bertajuk "Pesan Natal Alternatif". Mata acara ini disiarkan setiap tahun di Channel 4 televisi Inggris sejak 1993, meniru format pidato tahunan Ratu. Pengisi acara ini adalah tokoh-tokoh kontroversial, termasuk Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada tahun 2008 dan karakter kartun populer Marge dan Lisa Simpson pada tahun 2004.

Pada hari Selasa, Snowden mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di Washington Post bahwa ia telah paripurna menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. "Bagi saya, dalam hal kepuasan pribadi, misi sudah selesai," katanya.

Snowden meninggalkan posnya di NSA di Hawaii pada bulan Mei. Ia mulai membocorkan serangkaian dokumen rahasia dari Hong Kong beberapa minggu kemudian.

Pada bulan Juni, ia terbang ke Rusia dan tinggal di Bandara Sheremetyevo Moskow selama hampir enam minggu sampai Kremlin memberi suaka selama satu tahun. Amerika Serikat telah mencabut paspor dan meminta ia dikirim pulang untuk menghadapi tuduhan karena mencuri rahasia negara.



sumber : Tempo