Edward Snowden |
Pembocor program mata-mata
National Security Agency, Edward Snowden, memperingatkan bahaya yang
ditimbulkan oleh hilangnya privasi dalam pesan yang disiarkan di Inggris pada
Hari Natal. Dalam video dua menit yang direkam di Moskow, dia berbicara tentang
kekhawatiran atas pengawasan dan menarik perbandingan dengan kisah yang ditulis
dalam Great Britain karya George Orwell.
"Orwell memperingatkan kita akan bahaya jenis
pengumpulan informasi dengan mikrofon dan kamera video. Apa yang dicontohkan
itu tak sebanding dengan apa yang terjadi hari ini," katanya.
Ia menyatakan, kini alat sadap
bak berada di kantong tiap orang. "Bisa melacak kemana pun kita pergi.
Pikirkan tentang apa artinya ini bagi privasi kebanyakan orang," katanya.
Pria yang kini mendapat suaka sementara
dari Rusia ini menyatakan seorang anak yang lahir hari ini akan tumbuh tanpa
konsepsi privasi sama sekali. "Mereka tidak akan pernah tahu apa artinya
memiliki waktu pribadi untuk diri mereka sendiri, yang tidak tercatat, dan
pemikiran yang tidak teranalisis. Dan itu masalah privasi. Privasi adalah apa
yang memungkinkan kita untuk menentukan siapa kita dan ingin menjadi siapa
kita," katanya.
Snowden menyatakan hal ini dalam
acara bertajuk "Pesan Natal Alternatif". Mata acara ini disiarkan
setiap tahun di Channel 4 televisi Inggris sejak 1993, meniru format pidato
tahunan Ratu. Pengisi acara ini adalah tokoh-tokoh kontroversial, termasuk
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada tahun 2008 dan karakter kartun populer
Marge dan Lisa Simpson pada tahun 2004.
Pada hari Selasa, Snowden
mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di Washington Post bahwa
ia telah paripurna menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. "Bagi
saya, dalam hal kepuasan pribadi, misi sudah selesai," katanya.
Snowden meninggalkan posnya di
NSA di Hawaii pada bulan Mei. Ia mulai membocorkan serangkaian dokumen rahasia
dari Hong Kong beberapa minggu kemudian.
Pada bulan Juni, ia terbang ke
Rusia dan tinggal di Bandara Sheremetyevo Moskow selama hampir enam minggu
sampai Kremlin memberi suaka selama satu tahun. Amerika Serikat telah mencabut
paspor dan meminta ia dikirim pulang untuk menghadapi tuduhan karena mencuri
rahasia negara.