Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
mendorong peningkatan produksi perikanan di Indonesia agar tidak mengalami
stagnasi dan guna menggenjot pemasukan ekspor dari sektor kelautan dan
perikanan.
"Potensi perikanan Indonesia
baik perikanan tangkap maupun budidaya akan terus ditingkatkan," kata
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prananto di Jakarta,
Rabu.
Menurut Yugi, pihaknya bakal
terus memprioritaskan peningkatan produksi perikanan baik tangkap maupun
budidaya karena terdapat sejumlah komoditas ekspor yang banyak diminati pasar
luar negeri.
Ia mencontohkan, beberapa
komoditas tersebut antara lain ikan kerapu, kakap putih, dan bawal bintang yang
potensi pasarnya sangat besar dan diminati oleh masyarakat Singapura.
Kadin juga mencatat bahwa di tahu
2013, nilai hasil ekspor perikanan baru mencapai 4,16 miliar dolar AS atau
lebih kecil dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar AS.
"Dengan adanya stagnasi itu
maka kami berusaha untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan,"
ucapnya.
Melalui program yang diarahkan
pada nilai tambah perikanan, Kadin mengaku optimistis mendukung pemerintah
untuk mencapai target nilai ekspor sebesar 5,65 miliar dolar AS.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan
dan Perikanan bakal terus meningkatkan jumlah produksi guna menggalakkan ekspor
perikanan nasional yang juga bermanfaat untuk mengurangi defisit perdagangan
Indonesia.
"Dari data pertumbuhan nilai
ekspor dari 2011-2012, produk perikanan rata-rata terjadi kenaikan hingga 11,62
persen, jauh di atas pertumbuhan ekspor nasional yang hanya minus 6,25
persen," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di
Jakarta, Rabu (8/1).
Sebaliknya, ujarnya, nilai impor
perikanan dari periode 2011-2012 terus mengalami penurunan hingga minus 15,49
persen, di bawah nilai impor nasional 9,40 persen.
Menteri Kelautan dan Perikanan
memaparkan neraca perdagangan tahun 2012, perikanan mengalami surplus 3,52
miliar dolar AS atau 81,11 persen dari total transaksi perdagangan impor.
Nilai ekspor hasil perikanan,
lanjutnya, sudah mencapai 4,19 miliar dolar AS. Kenaikan itu juga diikuti
dengan menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara
mitra tahun 2013 masih di bawah 10 kasus.
Ia menegaskan program
industrialisasi kelautan dan perikanan memang sudah menjadi konsen KKP sehingga
upaya peningkatan kinerja ekspor terus dilakukan.
sumber : id.berita